Rabu, 14 April 2010

ARTIKEL LINGKUNGAN


Pemanasan Global ternyata telah memaksa semua bidang industri untuk berpikir keras untuk mengusahakan penanganannya, tanpa terkecuali bidang Teknologi. Hal ini dikarenakan oleh parahnya dampak kerusakan yang ditimbulkannya bagi ekosistem dan kelangsungan kehidupan manusia secara luas.

Menurut penelitian Intergovermental Panel and Climate Change (IPCC), sebuah lembaga internasional beranggotakan lebih dari 100 negara yang diprakarsai PBB, pada tahun 2005 telah terjadi peningkatan suhu di dunia sekitar 0,6 hingga 0,7 derajat, sedangkan di Asia lebih tinggi lagi, yaitu 10 derajat. Hal ini berdampak pada melelehnya Gleser (Gunung Es) di Himalaya dan Kutub Selatan serta berkurangnya ketersediaan air di daerah-daerah tropis sebanyak 20% hingga 30%. Melelehnya Gleser di Himalaya dan Kutub Selatan sendiri berdampak secara langsung pada peningkatan permukaan air laut setinggi 4-6 meter. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka pada tahun 2012 air laut akan mengalami kenaikan lagi sekitar 7 meter. Dengan begitu otomatis ekosistem dan kehidupan di daerah pesisir dan kepulauan akan terancam punah.

Sedangkan perubahan secara umum yang dirasakan dunia saat ini adalah semakin panjangnya musim panas dan semakin pendeknya musim hujan. Hal ini tentu saja sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup dunia secara luas.

Berangkat dari keprihatinan inilah berbagai bidang industri kini mau tidak mau harus memikirkan langkah penanganan pemanasan global ini. Dimulai dari pengurangan emisi gas buang dari sektor industri dan transportasi yang selama ini dituding sebagai salah satu kontributor utama pemanasan global, hingga penciptaan teknologi yang ramah lingkungan untuk berbagai produk mulai dari alat transportasi hingga berbagai perlengkapan elektronik dan komputer yang ramah lingkungan pun mulai dibuat.

Bidang industri Teknologi Informasi walaupun tidak terkait secara langsung pemanasan global seperti halnya bidang pertanian dan lingkungan hidup, namun harus mampu menghadirkan teknologi yang mendukung penanggulangan global warming atau pemanasan global ini. Hal ini disebabkan karena pada berbagai bidang usaha yang ada di dunia saat ini, teknologi informasi telah menjadi tulang punggung bergeraknya industri yang ada. Mulai dari mesin-mesin di pabrik yang mempergunakan mikrokomputer hingga proses komputasi di perkantoran yang juga mempergunakan komputer. Secara tidak langsung hal-hal tersebut di atas telah menunjukkan bahwa bidang IT telah banyak menyedot penggunaan energi dunia secara luas,

Minggu, 07 Maret 2010

Teroris Aceh Tak Pengaruhi Kunjungan Obama

Liputan6.com, Jakarta: Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan menyatakan terungkapnya kegiatan teroris di Nanggroe Aceh Darussalam, oleh aparat kepolisian tidak berpengaruh terhadap rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia bulan ini. "Dunia internasional, termasuk AS, sudah mengakui Indonesia konsisten terhadap pemberantasan terorisme dan kemampuan aparatnya juga sudah diakui," kata Kepala Desk Antiteror Kementeriaan Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Ansyaad Mbai di Jakarta, Senin (8/3).

Ia mengatakan, saat ini Polri telah berhasil mengungkap sejumlah aksi-aksi terorisme termasuk di Aceh. "Semua bisa ditangani dengan baik, jadi tidak berpengaruh bagi rencana kedatangan Obama," katanya [baca: Pengejaran Teroris, Korban Warga Sipil Berjatuhan].

Tak sampai dua pekan lagi, tepatnya 20-22 Maret nanti, Presiden Obama akan berkunjung ke Indonesia. Rencananya, Obama datang bersama istrinya, Michelle, dan kedua putrinya, Malia dan Sasha. Kementerian Luar Negeri RI menyatakan tim pendahulu dari AS telah tiba di Jakarta, untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait rencana kunjungan Obama. Namun, belum dapat dipastikan rencana rinci kegiatan Presiden Obama dan keluarga selama berada di Indonesia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memberikan arahan agar dapat diraih hasil nyata dari kunjungan Obama ke Indonesia, bukan hanya untuk hubungan Indonesia-Amerika, tapi juga demi kepentingan internasional. Indonesia dan AS telah menyiapkan dokumen perjanjian kerja sama komprehensif di berbagai bidang seperti ekonomi dan pendidikan, yang diharapkan dapat ditandatangani pada kunjungan Obama ke Indonesia.

Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, perjanjian kerja sama komprehensif itu sudah berada dalam tahap matang. Dengan demikian, diharapkan bisa langsung dilahirkan rencana aksi dari perjanjian tersebut. Kerja sama itu dimaksudkan memperluas dan memperkuat hubungan Indonesia dengan AS dalam menangani isu-isu regional dan global. Indonesia dan AS menginginkan hubungan yang lebih komprehensif di bidang energi, lingkungan, kesehatan, ilmu pengetahuan, investasi, serta mengekslorasi kemungkinan memperbesar volume perdagangan dari kedua belah pihak.(ANS/Ant)